Mencatat Sejarah: Kunjungan President Asian Development Bank (ADB) Untuk Pertama Kali ke PNJ

DEPOK- President of Asian Develeopment Bank (ADB) Mr. Masatsugu Asakawa disambut kedatangannya oleh Dr. Sc. H. Zainal Nur Arifin, Dipl-Ing., HTL., M.T., Direktur Politeknik Negeri Jakarta pada Rabu (4/3/2020), di Gedung Q Kampus Politeknik Negeri Jakarta. Hal ini sangat bersejarah bagi PNJ. Hal ini dikarenakan sejak pengangkatan Mr. Masatsugu Asakawa sebagai Presiden ADB, PNJ merupakan institusi pendidikan yang pertama kali divisitasi di Indonesia.
 
Didampingi oleh delapan orang, yaitu: Vice President for Knowledge Management Mr. Bambang Susantono, Chief Advisor Mr. Yoichiro Ikeda, Executive Director Mr. Syurkani Ishak Kasim, Director General for Southeast Asia Regional Department Mr. Ramesh Subramaniam, Country Director Indonesia Mr. Winfried Wicklein, Deputy Country Director Mr. Zaid Zaidansyah, Senior Project Officer Mr. Sutarum Wiryono dan Program Officer Andrew Officer.
 
“Kini kami (PNJ) telah memiliki dua pusat unggulan teknologi, pertama adalah Pusat Unggulan Teknologi Infrastruktur (PUTI) berbasis di Jurusan Teknik Sipil. PUTI berfokus pada pelaksanaan, perawatan, dan supervisi jembatan. Kedua adalah Pusat Unggulan Teknologi Otomasi Industri (PUTOI) berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).” ujar Bapak Zainal Nur Arifin. 
 
Acara yang dikoordinir oleh Dr. Dra. Yogi Widiawati, M. Hum ini memfokuskan pada kunjungan tim ADB ke dua pusat Unggulan yang dimiliki oleh PNJ tersebut. Pada kesempatan ini Tim ADB melakukan tanya jawab dengan para mahasiswa di kedua pusat unggulan dan mereka mendapatkan jawaban yang memuaskan dari para mahasiswa yang sudah disiapkan. 
 
ADB mengunjungi perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah PNJ, untuk melihat kondisi terkininya. Beberapa perguruan tinggi yang dikunjungi adalah perguruan tinggi yang sudah pernah mendapat hibah dari ADB. Kunjungan ADB ke PNJ untuk melihat dan mengevaluasi beberapa hal. Salah satunya adalah peran industri bagi perguruan tinggi, seperti kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri atau user-nya, SDM pengajarnya/tenaga pendidik untuk mendapatkan pemantapan-pemantapan dalam bentuk kegiatan pelatihan/sejenisnya bersama pihak industri sehingga dosen dapat mentransfer knowledge dari hasil pelatihan dengan industri kepada mahasiswa. Selain itu, ADB juga mengevaluasi investasi peralatan dan sebagainya dari kegiatan hibah tersebut apakah sudah dapat membantu penelitian mahasiswa, pengajaran, penelitian dosen, dan kerja sama dengan industri. 
 
Acara ini juga dihadiri oleh pihak industri yang bekerja sama dengan PNJ, antara lain, PT Waskita Karya, PT Bukaka, LNG Akademi, PT SBI, PT Ostenco Promitra Jaya, dan PT Kresna Advanced Technology. Para perwakilan indutri itu memberikan pernyataan bagaimana selama ini mereka telah bekerjasama dengan PNJ. Hal-hal penting yang menjadi pusat perhatian Presiden ADB adalah bagaimana dan berapa presentase para perempuan ditempatkan di kelas dan ditempatkan di dunia industri, bagaimana para dosen dan instruktur meningkatkan kompetensi mereka dan bagaimana lulusan dapat memenuhi standar kebutuhan industri.Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pusat Unggalan Teknologi Infrastruktur (PUTI) dan ketua PUTOI-TIK.
 
Acara pertemuan tersebut dilanjutkan dengan menampilkan profil PNJ, presentasi PUTOI-TIK PUTI, serta presentasi kolaborasi pendidikan vokasi dan industri yang diwakili oleh Direktur Manajemen Human Capital PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Bapak Zainal Nur Arifin mengajak Mr. Masatsugu Asakawa dan tamu undangan untuk mengunjungi kedua pusat unggulan teknologi tersebut supaya dapat melakukan evalusi, dan juga nantinya akan memerlukan dukungan ADB supaya kedua pusat unggulan teknologi tersebut menjadi lebih baik lagi. 
 
Ketua Tim Pengusulan Proposal Jakarta Technology (Jak-Tech), Nunung Martina, S.T., M.Si., selaku salah satu tamu undangan yang hadir pada pertemuan tersebut menuturkan, “ADB saat melakukan kunjungan juga melihat kondisi fisik bangunan PNJ. Ini berkaitan dengan usulan Jakarta Technology yang merupakan program pengembangan program politeknik. Pada waktu pembuatan proposal Jak-Tech itu, konsultan ADB juga dihadirkan di sini sehingga proposal ini  aplikatif untuk direalisasikan.” 
 
Ibu Nunung menjelaskan dalam proposal Jak-Tech ada beberapa kegiatan yang diajukan, antara lain, (1) Pengembangkan kualitas akademik yang akan membutuhkan investasi bangunan, (2) Investasi peralatan untuk menunjang laboratorium dan workshop, (3) Pelatihan-pelatihan, (4) Program development, (5) Penyusunan dokumen-dokumen, yang menunjang kualitas akademik, penelitian inovatif, dan meningkatkan kemitraan. Ketua penyusun proposal Jak-Tech itu juga menanggapi, “Kita menganggap kehadiran ADB ini juga sekaligus untuk melihat kesiapan politeknik ini (PNJ), dengan mengajukan pendanaan yang besar itu apakah mumpuni untuk merealisasikannya,” tandasnya. (Rouf dan YW)

Share :


File Nama File Format Type
IMG_9334.JPG image/jpeg